Bukan, itu bukan gw sok ide pake salam2 baru untuk menyapa para pembaca blog gw (yang kayaknya hampir tidak ada itu). Itu adalah salam dari para karyawan sebuah warung Indomie dan roti bakar yang sebenernya bukan warung juga sih karena letaknya di ruko, lebih tepat disebut kedai mungkin ya? Anyway gak penting, yang mau gw bahas kali ini adalah pengalaman gw yang akhirnya untuk pertama kalinya mencoba warung-warungan or kedai Indomie kekinian. Sebelum masuk ke pembahasan, gw mau mengakui bahwa sebagai seorang (yang ngaku-ngaku) foodie, gw merasa gagal, alesannya adalah karena belum pernah sekalipun mencoba trend warung ropang mewah yang sekarang sedang heboh-hebohnya. Jadi singkat cerita, warung ropang (roti panggang) yang dulunya humble, makanan rakyat jelata, tergolong murah meriah hore dan biasaya terletak di pinggir jalan atau tendaan/angkringan itu sekarang banyak yang naik kelas. Warung ropang yang dulunya hanya menjual roti bakar biasa dan Indomie sederhana yang ber-topping-kan (wth ber-topping-kan??) telor kornet keju, sekarang mulai dijual di toko-toko yang bukan tenda, bahkan temptnya banyak yang dibuat lucu-lucu dan (kalo kata anak sekarang) kekinian banget (dengan harga yang juga kekinian tentunya, walaupun itungannya masih terjangkau sih...). Menu yang disediakan juga bervariasi. Kalo dulunya roti bakar itu toppingnya cuma sebatas coklat, keju, pisang, selai dan kornet, sekarang ini banyak ditemukan roti bakar dengan topping Nutella, greentea, Ovomaltine, taro, dll. Indomienya juga diolah jadi macem-macem, ada carbonara, telur asin, black pepper, kikil cabe ijo, miso butter, dsb. yang pastinya sungguh menggugah dan menarik untuk dicoba. Tapi kenapa gw gak nyoba-nyoba sih? Alasannya karena 1 hal: males ngantri. Boooook, asal lau tau, mau makan Indomie begituan itu tuh perjuangannya gak gampang. Anda-anda itu harus bersaing dengan para penduduk Jakarta yang latah bin penasaran serta niat banget, dan jumlah mereka itu bejibun. Gw pernah pengen mencoba salah satu kedai Indomie hits di Muara Karang, namanya Ropang Plus Plus, dari dia belom buka aja antriannya udah 27 nama. Sedangkan tempatnya cuma sanggup mengakomodasi 15 orang sekali duduk, bukan 15 nama loh ya. Bayangkan kalo 1 nama itu mewakili 2 orang, berarti gw mesti nunggu 54 orang alias 3 kloter lebih sampe akhirnya gw bisa duduk. Thanks but no thanks. Gw masak sendiri aja di rumah.
Tapi kembali lagi ke topik utama postingan ini. Di suatu hari, gw diajak oleh sepupu gw untuk nyobain salah satu warung Indomie hits yang terletak di daerah Tanjung Duren. Pertamanya sih gw rada males ya secara belom-belom gw udah negatip tingking duluan kalo tuh tempat bakal rame aja, tapi for the sake of ngumpul-ngumpul karena udah lama gak ketemu, akhirnya gw jabanin. Buat yang gak tau, What's Up Cafe ini letaknya sederetan dengan Limelight Karaoke, persis di seberangnya Warung SS. Plangnya keliatan jelas dan gede banget kok, jadi kalo udah nyampe ke daeran situ, pasti langsung ketemu. Pas gw nyampe ke sana kebetulan (dan untungnya) sepi sih. Cafe Indomie ini menyediakan 2 area, smoking dan non smoking (gw tentu saja pilih non smoking). Di temboknya ada gambar-gambar dan ornamen-ornamen rame gitu deh. Cukup pewe lah untuk tempat nongkrong. Pas gw dateng sih banyak rombongan anak muda cerah ceria yang sepertinya masih kuliah, mengingatkan diriku bahwa aku sudah lumayan uzur (lagi-lagi out of topic). Menunya sendiri cukup bervariasi, ada nasi juga sih buat yang gak mau makan Indomie or roti. Gw sih waktu itu pesen Indomie Telur Asin, sepupu gw masing-masing pesen Indomie Carbonara dan roti bakar green tea. Pricewise cukup murah. Seporsi Indomie dihargai sekitar 18-22rb. Minumnya sendiri gw pesen Yoghurt Moci Moci, singkatan dari Mango Leci, hahaha! Btw jangan bingung liat nama yogurt mereka yang unik-unik ya, ada Berry Berry (stroberi bluberi) dan juga Jerry Jerry (jeruk stroberi), tanpa penjelasan pula, jadi pas pesen tuh gw mesti tanya dulu ke servernya.
Indomie Carbonara |
Ropang Green Tea |
Indomie Telur Asin |
Yoghurt Moci Moci |
Untuk rasa makanannya sendiri lumayan, meskipun ada yang agak-agak
Overall untuk tempat nongkrong murmer pas lagi ga punya duit atau kalo kalian mau mampir-mampir untuk sekedar ngisi perut, tempat ini lumayan oke untuk dikunjungin. Pls don't expect a super good service dan a tasteful meal yang gimana banget ya, perlu diingat ini adalah kedai, bukan restoran. Pas gw ke sana dan mau bayar aja si Mbaknya salah ngasih bill ke gw. Semua pesanan gw diitung 2x masa...? Untung gw dobel cek lagi. Masa iya pesen begituan aja harganya 160rb lebih?? Kalo pengelola What's Up Cafe baca ini, pls ditegur yah karyawannya supaya lebih teliti lagi. For the sake of bisnis yang berkelanjutan. Hehe...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
What's Up Cafe - Tanjung Duren
Jl. Tanjung Duren Barat, Blok G2 No. 12
Tanjung Duren, Jakarta Barat
No comments:
Post a Comment